a service by www.wantok.biz

Find your Domain:

Login

Email Address:
Password:

or Register?

Click here to register with us

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Search This Blog

Tuesday, September 28, 2021

Riwayat hidup Singkat Senaf Soll Mantan Anggota TNI Yang Membelot Ke TPN.PB Kodap XVI Yahukimo

Riwayat hidup Singkat Senaf Soll Mantan Anggota TNI Yang Membelot Ke TPN.PB Kodap XVI Yahukimo

Selasa, 28 September 2021
TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT TPN.PB KODAP XVI YAHUKIMO
Panglima Kodap XVI Yahukimo Brigadir Jendral. Elkius Kobak umumkan profil singkat Senaf Soll.

 Riwayat hidup singkat 
Nama : Senat Sol 
Tempat Tggl Lahir : Yahukimo 23 Juli 1996 
Status : Belum Nika 
         Status Pendidikan 

SD di Kampung Yahukimo dan melanjutkan SMP N. 1 Dekai dan SMA N. 1 setelah Itu, diangkat menjadi Tentara Nasional Indonesia angkatan Udara TNI-AU dan ditugaskan di Batalyon Infanteri Raider 754/Eme Neme Kangasi atau Yonif R 754/ENK adalah sebuah batalyon infanteri Tentara Nasional Indonesia yang berada di bawah Divisi Infanteri 3/Kostrad. Kuala Kencana, Mimika Bagian Brigif R 20/IJK Tipe unit Satuan Tempur Infanteri.

Ketika banyak rakyat ditembak, disiksa, dianiaya, dan diperkosa didepan mata sehingga Senat Soll memilih berkabung dengan TPN.PB Kodap XVI Yahukimo. Kemudian Komandan Batalyon Yalenang menunjuk Senaf Soll sebagai Komandan Operasi.

Tetapi sayangnya Informan memberikan laporan kepada musuh TNI/POLRI sehinggaTelah ditangkap 6 orang dan diantaranya SENAT SOLL mantan anggota TNI ditembak pada 2 September 2021 di kaki. 

Polres Yahukimo membawah langsung berobat di rumah sakit umum POLRI Bhayangkara Jayapura namun ternyata pada minggu 26 September 2021 telah dikabarkan meninggal dunia.

Menurut Laporan Papua Intelegent Servace (PIS) TPN.PB SENAT SOLL memotong dua kaki oleh dokter yang menangani akibatnya kehilangan banyak darah dan menghembuskan Nafas. tetapi mayatnya masih ada ditangan Polisi.

Kami TPN.PB Kodap XVI Yahukimo berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian pasukan terbaik kami. Kepergian SENAT SOLL bukan berarti kami mundur melainkan kami tetap akan lawan sampai Papua Merdeka. Sekalikus Saya Brigjen. Elkius Kobak Panglima Kodap XVI Yahukimo menetapkan Yahukimo adalah Wilayah Perang TPN.PB 

Demikian Laporan profil singkat langsung dari kodap XVI Yahukimo

Brigadir Jendral. ELKIUS KOBAK
======================
Panglima Kodap XVI Yahukimo

ERICK BAHABOL
=============
Komandan Operasi Kodap XVI Yahukimo
 Team Editor : Awak Media The TPNPB-OPMNEWS 
Pewarta : Admin KOMNAS TPNPB-OPM
Foto istimewa Doc TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo .

Tuesday, September 14, 2021

Peringatan Keras Kepada Saudara Anton Gobay dan Andy Yeimo Untuk Tidak Manipulasi Document Milik KOMNAS TPNPB-OPM Tentang Perang Pembebasan melalui the TPNPB-OPM NEWS

Hari ini Tanggal 11 September 2021

Peringatan Keras kepada Saudara Anton Gobay dan Andy Yeimo untuk tidak manipulasi document Milik KOMNAS TPNPB-OPM Tentang Perang Pembebasan Nasional Bangsa Papua untuk Rebut kemerdekaan, dan hal ini terpaksa kami umumkan ke public karena tindakan dua oknum ini dengan kelompoknya dibawah Komando Ketua Biro ULMWP Saudara Menaseh Tabuni itu benar-benarmelanggar hak cipta Document Milik KOMNAS TPNPB-OPM.

Ingat bahwa belum merdeka saja kelompok Anton Gobay dan Andy Yeimo telah dan sedang lakukan manipulasi semua Pernyataan KOMNAS TPNPB-OPM, dan mereka publikasikan secara umum tanpa Hak Dan ini adalah Tindakan criminal, dan ada sangsi hukum Revolusi. Setelah merdeka pun ada sangsinya. 

Dalam hal ini, TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT ORGANISASI PAPUA MERDEKA TPNPB-OPM KOMANDO NASIONAL dibawah Pimpinan Panggima Tinggi Gen Naaman Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum Se Tanah Papua Mayor Jenderal Lekagak Telenggen Mengatakan bahwa semua Strategi Perang Geriliya di Tanah Papua dari Sorong sampai Samarai itu Allah pencipta alam semesta Papua sudah mewariskan kepada Komnas TPNPB-OPM, oleh sebab itu barang siapa yang tiru meniru atau manupulasi data Dokumen Kebenaran perjalanan pengorbanan Darah Rakyat Puncak Jaya ,Puncak Ilaga, Tembagapura, Timika, Ndugama, IntanJaya Pengunungan Bintang, Yahukimo, Sorong Maibart dari Tahun 2006 Jenderal Gen Goliat Naman Tabuni Berperang melawan ribuan Pasukan TNI-Polri sampai hari ini adalah Perjalanan Sejarah berliku-liku.

Jikakalau barang siapa bermain atas Penderitaan Rakyat dan lebih khusus Penderitaan Pejuang Revolusioner sejati yang sedang Taru badan lalu Saudara Anton GOBAY dan saudara Andi Yeimo sedang Memalsukan Dokumen Milik KOMNAS TPNPB-OPM adalah Melanggar hukum Hak cipta.

Oleh sebab itu kami secara Komando KOMNAS TPNPB-OPM Se Tanah Papua mewakili 34 Kodap menjampaikan kepada Kelompok Kudeta militer tandingan TPNPB-OPM pimpinan Damian Magay Yogi Segera Hentikan Pemalsuan dokumen Milik KOMNAS TPNPB-OPM Se Tanah Papua Dibawah Pimpinan Militer Jenderal Gen Goliat Naman Tabuni.

Anda sudah melanggar hukum Hak cipta Dokumen KOMNAS TPNPB-OPM Se Tanah Papua.

Kalau anda sebagai Seorang Jenderal buktikan dengan Hasil kerja keras di lapangan terbuka dan memiliki Kedudukan Hukum yang jelas. Kalau mengklaim Pekerjaan atau Dokumen orang lain Hukum Karma akan mengejar anda dan Kelompok anda.

Berdasarkan dengan Pemalsuan dokumen milik KOMNAS TPNPB-OPM Tertanggal 9 September 2021 berita berjudul Pembakaran Alat berat Oleh pasukan Kodap Ngalum kupel dan Pernyataan sikap Resmi Panglima kodap Sorong Raya.

Anda memalsukan Dokumen Milik KOMNAS TPNPB-OPM Se Tanah Papua. Hal ini menjadi Barang Bukti untuk anda akan berhadapan dengan Hukum Revolusi Militer KOMNAS TPNPB-OPM, dan anda berdua dengan Demianus Magai Yogy tidak akan sembunyi dari tuntutan Hukum Revolusi. Itu adalah sangsi atas kejahatan anda melakukan manipulasi document milik KOMNAS TPNPB-OPM. 

Saya Sebagai Penanggung jawab Komando Lapangan umum Se Tanah Papua Mayor Jenderal Lekagak Telenggen Me-warning Kepada : 

1. Saudaraku Damian Magay Yogi yang Tidak memahami Fungsi Kerja Militer TPNPB-OPM yang sedang berkembang dan Taru badan berperang melawan ribuan Pasukan TNI-Polri, jadi Jangan coba-coba karena anda itu sudah jual harga diri dan sejarah kepada Musu kita bersama Demi Kebentingan Orang Pintar anda dan Orang tua anda Pasukan anda di tipu.

2. Saya Mayjen Lekagak Telenggen Komadan Operasi Umum Se Tanah Papua Perintahkan Saudara Anton Gobai dan Andy Yeimo Segera berhenti Memalsukan Dokumen Milik KOMNAS TPNPB-OPM Se Tanah Papua, dan jika masih BANDEL maka Saya akan Perintahkan Eksekusi mati Demi Anggenda Komando Nasional KOMNAS TPNPB-OPM Se Tanah Papua.

3. Seluruh 34 Kodap TPNPB-OPM dibawah Kendali KOMNAS TPNPB-OPM Jaringan Kerja semua Memantau Dan melacak Pemalsuan dokumen tersebut secara sistematis rahasia melalui proses mekanisme kerja, supaya Kelompok yang memalsukan Dokumen Milik KOMNAS TPNPB-OPM Se Tanah Papua kita terlihat.

Demi Memperketat Dokumen Milik KOMNAS TPNPB-OPM, semua Kodap Kerja satu Pintu demi merebut kembali Kemerdekaan Bangsa Papua Barat.

Demikian Pernyataan sikap Resmi dan terbuka untuk Pimpinan Militer Tandingan Saudara Damian Magay Yogi yang suka Memalsukan Dokumen Milik KOMNAS TPNPB-OPM Se Tanah Papua. Dan terima kasih atas perhatian anda. 

Di Keluarkan di Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM 
Ilaga Puncak Papua, 11 September 2021
Penanggung jawab Komando Nasional TPNPB-OPM Se Tanah Papua.

Komadan Operasi Umum Se Tanah Papua.

ttd
Mayor Jenderal Lekagak Telenggen 
=============================

Mengetahui Panglima Tinggi Komando Nasional TPNPB-OPM Se Tanah Papua

ttd
Jenderal Goliat Naman Tabuni
==========================

Pewarta :Admin TheTpnpb OpmNews 
Foto istimewa Doc KOMNAS TPNPB-OPM

Tuesday, September 7, 2021

TPN OPM.Menolak Komando TPN OPM Bentukam Menase Tabuni

The TPNPB-OPM NEWS

Paniai 2 September 2021

TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT ORGANISASI PAPUA MERDEKA ,TPNPB OPM KOMANDO NASIONAL KODAP 13 PANIAI KEGENIPO.

  SURAT PENOLAKAN

Terkait KTT Tandingan Yang di lakukan Oleh Manase Kebe Tabuni dan Saudara Damian Magay Yogi .

Saya sebagai pemimpin Militer TPNPB-OPM kodap 13 kegepani pania, Brigadir Jenderal LAMEK TAPLO dan Mayor Enos Alwolmabin  

Menolak dengan Tegas KTT tandingan yang dilakukan oleh Manase Tabuni dan Damian Magay Yogi 
Kami tanya siapkah Manase Tabuni orang yang Tidak punya lapangan itu berhenti Mengklaim diri sebagi panglima.

Saya pimpinan kodap 13 Matius Gobai sejarah Kontitusi 1961-1971 maka dengan Dasar ini kami perang maka oleh sebab itu panglima diatas kertas itu berhenti. 

Panglima Tinggi di Papua Yang Punya Lapangan Perang ialah , Jenderal Naman GOLIAT TABUNI 
dan Komadan Operasi Umum Se Tanah Papua Mayor Jenderal LEGAGAK TELENGGEN   

Di Daerah pertahan kodap 13 kegepanipo pania kami akan jaga siapa dia kelompok ULMWP yang menghancurkan perjuangan Murni Ini ...?

Kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap 13 Sangat menolak segala upaya yang di klaim oleh Kelompok Militer Binaan Indonesia.

Di keluarkan di Markas kodap 13
3 September 2021.
Di Paniai..

Indonesian Soldiers Killed During Papuan Separatist Raid

The attack, which claimed the lives of four soldiers, was the deadliest to have taken place in the region this year.

Papuan separatist rebels have killed four government soldiers and wounded two others during a raid on a military post in the predawn hours of September 2, Indonesian military officials said.

Dozens of assailants believed to belong to the West Papua National Liberation Army (WPNLA), the military wing of the Free Papua Organization, stormed a post in Maybrat regency and attacked six soldiers with arrows, machetes, and other basic weapons, Hendra Pesireron, the spokesperson of the West Papua regional military command, said in a statement.

As provincial military commander Maj. Gen. I Nyoman Cantiasa told a separate news conference, “About 30 people or more believed to be separatist terrorists armed with machetes attacked the post in the early hours of Thursday, resulting in the deaths of four members of the Indonesian Army and two others suffering stab wounds.” Cantiasa added that he had deployed two platoons of soldiers “to hunt down the group” responsible for the attacks.

WPNLA spokesperson Sebby Sambom quickly claimed responsibility for the attack, the deadliest on state security forces this year in West Papua, one of two provinces which make up the unsettled Papua region in Indonesia’s east.

“Our militants under the orders of the West Papua Liberation Army supreme commander Goliath Tabuni are responsible for this morning’s attack,” he said in a statement yesterday. Sambom called on the government to negotiate with the Free Papua Organization (OPM). Otherwise, “The war will not stop,” he added. “It will continue in Papua as long as Indonesia is still occupying (Papuan) land.”

Enjoying this article? Click here to subscribe for full access. Just $5 a month.

The attack follows the killing of two construction workers in Yahukimo regency, whose bodies were burned near a bridge project on August 23. Earlier this week, police arrested four suspected members of the WPNLA for the killings.

Papua was incorporated into Indonesia in 1969 on the basis of a U.N.-sponsored referendum – the Act of Free Choice – that Papuan nationalists say was very far from free. Since then, a low-level insurgency has persisted in the region, flaring up periodically in response to the exploitation of the region’s rich natural resources and the transmigration of thousands of people from other parts of the archipelago.

The situation in Papua has grown increasingly tense over the past few years, as separatist forces have launched violent and daring attacks on soldiers and civilians that it accuses of facilitating the region’s occupation, bringing a heavy-handed and disproportionate response from the Indonesian military.

In November, the regional U.N. Human Rights Office expressed its concern about the rash of violence and arrests that have taken place since 2018. “Military and security forces have been reinforced in the region and there have been repeated reports of extra-judicial killings, excessive use of force, arrest and continuous harassment and intimidation of protesters and human rights defenders,” the U.N. statement said.

The situation has worsened since April, when separatist fighters ambushed and killed Brig. Gen. Gusti Putu Danny Nugraha, the head of Indonesia’s intelligence agency in the eastern province. The assassination led the government to formally designate Papuan separatists “terrorists” and deploy additional troops to the region.

The campaign has resulted in deaths on both sides, dozens of arrests, and the mass displacement of Papuan villagers caught in the middle of the conflict. Then, in July, Jakarta renewed and amended a Special Autonomy Law that local activists say will increase Jakarta’s grip over the restive but resource-rich region.

Source The Diplomat