West Papua Minggu 7 Juli 2019-8:30 WPB Gen, Goliaht Tabuni, Klarifikasi Kelaim Oknum Yang Mengatasnamakan TPN-PB.
Goliaht Tabuni,-Dalam KTT-ULMWP 2017 di Vanuatu, perwakilan militer West Papua yang hadir di sana adalah Sebby Sambom (TPNPB), Jefri Pagawak (OPM), Yona Wenda (TPNPB), Yalpi Yikwa (TRWP). Mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan politik. Dalam penyampaian pandangan politik, masing-masing memperkenalkan profile militer sembari mendesak kepada ULMWP untuk diakui.
Usulan atau rekomendasi mereka kepada ULMWP adalah memfasilitasi pertemuan Militer West Papua menuju Persatuan militer.
Rekomendasi itu diputuskan oleh pimpinan ULMWP dan merekomendasikan kepada Biro Pertahanan untuk mengkordinasikan semua markas pertahanan Biro Pertahanan ULMWP pun telah melakukan tugasnya untuk mengkoordinasikan kepada seluruh markas militer.
Semua markas telah menyatakan kesediaannya untuk siap menghadiri pertemuan seluruh militer yang difasilitasi atau dimediasi oleh ULMWP melalui Biro Pertahanan.
Wujud dari pada komitmen seluruh pertahanan itu, masing-masing markas telah mengutus dua-dua orang untuk menghadiri Pra Kongres Luar Biasa (Pra KLB).
Utusan masing-masing pertahanan inilah yang membentuk Panitia bersama, baik dari TPNPB, TRWP dan TNPB.
Panitia Penyelenggara bukan Biro Pertahanan ULMWP melainkan representasi dari TPNPB, TRWP dan TNPB.
Seusainya panitia mengeluarkan undangan KLB dan masing-masing Pertahanan mengirim peserta KLB disertai sumbangan untuk pelaksanaan KLB yang dibebankan Panitia.
Sejak Pra KLB hingga KLB-nya Panitia maupun Kepala Biro Pertahanan aktif membangun komunikasi dengan tn. Seby Sambom dan Jefri Pagawak Undangan pun sudah dikirim dan telah diterima oleh mereka.
Pertanyaannya mengapa mereka TIDAK HADIR? padahal merekalah yang mendesak kepada ULMWP untuk memfasilitasi pertemuan Militer.
Sekitar 500 an delegasi dari masing-masing Pertahanan yang hadir telah menyepakati dan memutuskan untuk bersatu dibawa nama West Papua Army atau Tentara West Papua.
Struktur komando tidak dileburkan atau disatukan Masing-masing struktur komando tetap ada tapi hanya membangun garis koordinasi dibawa ULMWP.
Demikian proses yang terjadi Mereka bukan membentuk struktur militer baru ULMWP tidak membentuk tentara baru Demikian sedikit penjelasan Semua ini terjadi karena pentingnya persatuan ULMWP sendiri, representasi dari semua organisasi Perjuangan yg berafiliasi dalam agenda maupun struktur Perjuangan Maka tidak bisa mengakui salah satu militer Langkah yang bisa ditempuh ULMWP demi mewujudkan persatuan militer sebagaimana proses yang berlangsung kemarin.
Sebelumnya, Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom mengatakan dia maupun TPNPB tidak terlibat dalam Kongres Luar Biasa I yang diselenggarakan oleh West Papua Army (WPA) seperti yang dikemukakan oleh Juru Bicara United Liberation Movement for West Papua, Jacob Rumbiak.
TPN-PB dan KNPB akan tunduk dibawah kontstitusi 61/71,tidak akan pernah keluar rill perjuangan
Sesuai Kongres Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di biak ditetapkan bahwa Jendral GOLIATH TABUNI sebagai Panglima tertinggi TPNPB.
Minggu 7 Juli 2019-8:30 WPB Gen, Goliaht Tabuni, Menanggapi Terkait Pernyataan Sebby Sambom yang mengkelaim atas, klarifikasi Sewenang-wenang oknum dan kawan-kawa lainnya tentang penolakan west papua Army, yang bergabung dalam satu komando Militer West Papua Army, tidak kordinasi melalui lisan, maupun tulisan maka" saya secara pribadi Goliaht Tabuni, minta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pejuang maupun, rakyat bangsa papua dimanapun berada tambahnya.
Senin 1 Juli 2019 - 13:52 WIB
Gerakan United Liberation for West Papua (ULMWP) atau Serikat Pembebasan Papua Barat yang selama ini dicap pemerintah Indonesia sebagai kelompok separatis telah membentuk tentara baru. Dengan pembentukan tentara baru ini, ULMWP menolak label separatis dan penjahat oleh pemerintah Indonesia.
Pemimpin ULMWP, Benny Wenda, mengatakan untuk pertama kalinya tiga faksi yang selama ini melawan militer Indonesia telah bersatu membentuk pasukan baru di bawah satu komando.
Tentara baru itu diberi nama "West Papua Army (Tentara Papua Barat)". Tentara baru itu dibentuk di bawah "Deklarasi Perbatasan Vanimo".
Benny Wenda mengatakan pihaknya siap mengambil alih Papua dan menyerukan dukungan internasional dan domestik.
"Kami menyambut bantuan apa pun dalam membantu kami mencapai pembebasan kami. Indonesia tidak bisa lagi menstigmatisasi kami sebagai separatis atau penjahat, kami adalah negara kesatuan militer dan politik yang sah dalam penantian," katanya dalam sebuah pernyataan, yang dikutip RNZ, Senin (1/7/2019).
Tiga faksi yang bersatu menjadi "Tentara Papua Barat" ini adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)—yang terlibat konflik berdarah dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Nduga—, Tentara Nasional Papua Barat dan Tentara Revolusi Papua Barat.
Sebelumnya, TPNPB blakblakan merekrut anak-anak remaja sebagai tentara untuk melawan militer Indonesia. Kelompok itu menyadari bahwa melibatkan anak-anak dalam konlik bersenjata adalah pelanggaran konvensi internasional, namun mereka mengklaim hal itu diperlukan dengan melihat perkembangan yang terjadi di Papua Barat.
Perekrutan anak-anak itu bahkan dipublikasikan sebagai bahan propaganda. TPNPB merilis foto yang menunjukkan anak-anak remaja mengenakan seragam ala militer dan menenteng senapan.
"Anak-anak ini secara otomatis menjadi pejuang dan penentang militer kolonial Indonesia," kata Sebby Sambom, juru bicara TNPB.
Dia mengatakan sekitar selusin tentara anak berusia antara 15 dan 18 tahun saat ini berjuang untuk kelompoknya di berbagai daerah di Papua.
Sekian dan terima kasih atas perhatian, kiranya Allah Bangsa West Papua Memberkati kita semua AMIN.
SALAM PEMBEBASAN BANGSA PAPUA BARAT
TTD: WEST PAPUA ARMY, Gen, (Goliaht Tabuni)
Sumber: https://www.cenderawasih-pos.com/
from WordPress https://ift.tt/2XPT2jf
via IFTTT
0 comments:
Post a Comment